Instrumen musik tiup marching band atau lebih dikenal dengan Marching brass merupakan instrumen musik tiup logam yang telah didisain untuk dimainkan sambil berjalan,
umumnya instrumen musik tersebut digunakan dalam penampilan marching band.
1.
Feeling the lips
Point penting yang ingin dicapai adalah pemain dapat familiar
dengan instrumentnya masing-masing. Untuk membentuk rasa familiar ini pemain perlu
adanya pembiasaan terutama dalam latihan. Dengan adanya latihan diharapkan
dapat membentuk memory sensorik dan peka terhadap nada yang di mainkan,
kemudian point kedua yang ingin dicapai adalah memori motorik yaitu penyesuaian
rongga-rongga mulut yang masuk kedalam embochure
dalam meniup alat tiup marching brass
2.
Support Udara
Pernafasan yang digunakan bukanlah pernafasan dada melainkan
pernafasan abdomen dimana yang berkontraksi hanya otot diafragma tanpa diikuti
oleh kontraksi otot interkostal. Kita menggunakan bagian ini karena otot
pada bagian abdomen dirasa lebih kuat daripada otot bagian paru-paru untuk
mendorong udara supaya menghasilkan suara yang dapat mendukung permainan alat
musik brass
3.
Apperture Control
Point
yang perlu diperhatikan adalah bukaan dari mulut sehingga menghasilkan suara
yang sekiranya mendukung permainan marching brass. Dari point ini kita dapat
memahami bagaimana bukaan mulut dapat berpengaruh. Hal ini dapat diraskan ketika
kita mencoba alat brass yang memiliki ukuran mouthpiece yang berbeda. Sebagai contoh
pemain Trumpet berganti menjadi pemain Tuba, tentu apperture control akan
mempengaruhi permainan pemain tersebut. Apperture Control merupakan penggabungan
dari Feeling The Lips dan Support udara
4.
Memposisikan diri
Sebagai
seorang pemain brass dalam suatu unit marching band tentu kebutuhannya akan
berbeda, baik itu antar section maupun antar movement yang akan dilakukan dalam
suatu pagelaran. Untuk itu harus dipahami kapan berperan sebagai role play ataupun
sebagai figuran dalam pagelaran tersebut.
No comments:
Post a Comment